tired

Well, here I am sitting on my sofa and try to enjoy the rest of this day inside my home. I've just waken up from my sleep. Last night, again, I just slept for 2 hours. Yesterday I had Maulid Nabi event at school. It was good. And in the afternoon I had the Mabit event and just went home at around 7.30 this morning.
(In Bahasa)
Kemarin cuaca tidak mendukung. Hujan turun dan berhenti berulang-ulang. Kegiatan yang seharusnya dilakukan di lapangan sekolah dipindah ke Ruang Sidang. Suhunya sangat dingin dan aku hanya membawa sebuah cardigan hitam tipis. Sampai saat ini aku masih masuk angin T_T
Setelah sholat berjama'ah dan makan malam bersama, kami mendapatkan materi sampai sekitar pukul 22:45. Selanjutnya, waktunya tidur.
Ini memusingkan. Siswi kelas XII Administrasi Perkantoran 1 tidur di Perpustakaan dan sebelumnya kami pikir selain siswi kelas XII AP 1 sisanya tidur di Ruang Sidang. +-200 orang tidur di dalam satu ruangan? Aku pikir tidak. Setelah itu siswi kelas XII Administrasi Perkantoran 2 tidur di lantai bawah Masjid sekolah dan siswi XII Pemasaran 2 di lantai atas. Sisanya tidur di Ruang Sidang yang cukup luas untuk 3 kelas. Siswi kelas XII Akuntansi 1, XII Akuntansi 2, dan XII Pemasaran 1 harus berbagi tempat. Muat. Masalah tempat tidur: Beres.
Satu masalah selesai, yang lain muncul.
Bayangkan sekitar 100 siswi tidur dalam satu ruangan bersama teman-teman mereka setelah jadwal yang padat dan tidak diperbolehkan mengaktifkan alat komunikasi. Hal yang pertama kali terjadi adalah ruangan dipenuhi cahaya dari ponsel masing-masing siswi termasuk aku. Tidak ada yang menghubungi aku. Entah aku seharusnya senang atau sedih.
Hal lainnya adalah "Berisik". Setelah melewati hari yang melelahkan kemarin, aku sangat butuh tidur meskipun hanya beberapa menit. Tapi tidak bisa. Terlalu berisik. Akhirnya aku pun meledak *maaf* dan meneriakkan "Eh, yang belum mau tidur hormati yang mau tidur, dong..." setelah mengatakan hal itu, ruangan "sempat" menjadi sepi dan aku berbaring. Setelah aku berbaring, ruangan dipenuhi ocehan kembali. Oh my...
Tadi pagi aku baru mengetahuinya dari salah satu temanku, setelah aku mengatakan hal itu dan berbaring ada beberapa siswi Pemasaran yang berdiri dan melakukan gerakan hormat seperti hormat kepada bendera. Ya Tuhan... Betapa mereka sangat menjengkelkan kalau dalam keadaan seperti itu. Saat ini aku sudah menganggap hal itu lucu karena saat ini aku sedang tidak merasa aku membutuhkan waktu untuk tidur seperti semalam.
Untungnya Bu Lina, guru mata pelajaran Agama Islam-ku datang dan menyuruh semua siswi tidur. Tidak boleh ada kegiatan dan suara-suara lagi. Syukurlah. Akhirnya aku bisa tidur.
Aku terbangun tepat pukul 01:45. Hhh... Terima kasih kepada Siska Apriyani Ndate, XII Akuntansi 2, yang alarm ponselnya ternyata masih berfungsi dan membuatku pusing lalu terbangun. Setelah terbangun, aku bersama Raden Wahyuni Rezky dan Haryanni pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan wudhu.
Dalam perjalanan kembali ke Ruang Sidang aku melihat kilatan Blitz dari arah lapangan sekolah. Ternyata ada yang mengabadikan saat-saat para siswa sedang tidur (para siswa tidur di bawah tenda, di lapangan sekolah. Aku jadi mendapat ide untuk melakukan hal yang sama.
Aku mengambil kamera digital dari tas-ku, menyalakan dan mengaktifkan blitz-nya. Jepretan pertama, tidak ada yang terbangun. Jepretan kedua, beberapa orang bangun. Jepretan ketiga, masih belum ada gerakan lain selain gerakan yang mengantuk. Jepretan keempat, aku diteriaki siswi-siwi yang nyawanya sudah kembali ke tubuh mereka. Aku hanya tertawa. Biarlah diteriaki, kenang-kenangan.
Setelah semua siap, semua siswa dan siswi kembali ke lapangan sekolah. Hujan sudah berhenti walaupun cuaca masih dingin. Kami melakukan sholat tasbih dan tahajud. Saat itu rasa kantuk berat menyerangku. Ya Allah... Keinginan untuk khusyuk itu jadi terasa sangat sulit. Saat dzikir, rasanya kesadaranku melayang entah kemana... Setelah sholat Subuh, saat akhirnya rangkaian acara selesai aku bersyukur dalam keadaan mengantuk.
Akhirnya... Aku tidak langsung pulang. Perutku sudah meraung-raung minta diisi. Jadi aku mengajak Simin, Aya, Severina, Hanif, Syahrul, dan Alam (semuanya merupakan kelas XII Akuntansi 1) untuk sarapan. Ternyata banyak orang selain kami yang juga tidak langsung pulang dan memutuskan untuk sarapan di sekolah. Kami semua sarapan bubur ayam. Setelah itu barulah aku pulang.
Back to my home sweet home. Sampai di rumah, aku pun tidur.

Komentar